Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

MAKNA HADIS "MAN TASYABBAHA BIQAUMIN FAHUWA MINHUM" Kajian no Tekstual

MEMAHAMI HADIS TENTANG MENYERUPAI KELOMPOK LAIN Oleh: Wajidi Sayadi Terjemahan Hadis ini ialah 'Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia akan termasuk dari mereka'. Uraian Hadis ini tadi disampaikan pada Pengkajian Hadis Rutin di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Ahad 31 Desember 2017 antara magrib-isya. Tema ini   yang dibahas karena hadis ini sangat marak dan populer di media sosial online beberapa hari terakhir ini menjelang memasuki tahun baru 2018.      Hadis ini akan dijelaskan tentang susunan redaksinya, status kualitasnya, makna dan maksudnya.   I. Dalam pengamatan saya, ada 3 macam bentuk periwayatan redaksi Hadis ini: 1.    Secara lengkap, yaitu بُعِثْتُ بَيْنَ يَدَيَّ السَّاعَةُ بِالسَّيْفِ حَتَّى يَعْبُدُ اللَّهَ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَجَعَلَ رِزْقُى تَحْتَ ظِلُّ رَمْحَيَ وَجَعَلَ الذِّلَةُ وَالصِّغَارُ عَلَى مَنْ خِالِفُ أَمْرِي وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ Rasulullah SAW bersabda: 'Aku d...

KAIDAH TAFSIR "PENGULANGAN ISM NAKIRAH DAN MA'RIFAH"

Gambar
  QAWAID AT-TAFSIR KAIDAH MA’RIFAH “PENGULANGAN ISM NAKIRAH DAN MA’RIFAH” Anang Bustami (11634002)   A.     Pendahuluan Ada satu pandangan teologis dalam Islam bahwa al-Qur’an shalihun li kulli zaman wa makan . Sebagian umat Islam memandang keyakinan tersebut sebagai doktrin kebenaran yang bersifat pasti.   Pemahaman al-Qur’an hanya terbatas pada ruang dan waktu ketika al-Qur’an itu turun, atau paling tidak sampai pada waktu ulama-ulama klasik saja. Persoalannya adalah bagaimana merumuskan sebuah metode tafsir yang mampu menjadi alat untuk menafsirkan al-Qur’an secara baik, dialektis, reformatif, komunikatif serta mampu menjawab perubahan dan perkembangan problem kontemporer yang dihadapi umat manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya penelusuran sejarah tentang berbagai upaya ulama dalam mengembangkan kaidah-kaidah penafsiran. Kaidah-kaidah ini kemudian dapat digunakan sebag...