“ASAL-USUL AGAMA DAN KONSEP KETUHANAN VERSI TIGA AGAMA BESAR DUNIA (YAHUDI, KRISTEN, ISLAM)”


anang bustami

Pendahuluan
Agama Samawi adalah agama yang berasal dari langit. Banyak literatur  yang menyebutkan bahwa agama Samawi itu terdiri atas tiga agama besar yakni Yahudi yang dibawa oleh Moses (Musa),  Kristen yang dibawa oleh Yesus (Isa), dan Islam yang dibawa oleh Muhammad SAW. Apakah hal tersebut benar? Ternyata tidak, karena agama Samawi itu tidak ada, sebab nabi Musa membawa Islam bukan Yahudi, begitu juga dengan nabi Isa membawa Islam bukan Kristen. Ajaran-ajaran mereka sebenarnya adalah Tauhid (mengesakan Allah).
Sesungguhnya agama yang diridhoi oleh Allah adalah Islam (Ali Imran 3: 19). Sedangkan dua agama yang dianggap agama Samawi ternyata merupakan buatan Manusia, Yahudi dibuat oleh keturunan Yahuda, anak dari Nabi Ya’kub AS, dan Kristen dibuat oleh Paulus.
Maka, dalam makalah ini kami berusaha mengungkap asal usul serta konsep ke-Tuhanan dari tiga agama besar ini. Dapat disimpulkan bahwa makalah ini sangat menarik. Kami pun mengangkat sebuah judul ASAL-USUL AGAMA DAN KONSEP KETUHANAN VERSI TIGA AGAMA BESAR DUNIA (YAHUDI, KRISTEN, ISLAM)”

Rumusan Masalah
Dari paparan pendahuluan di atas, kami mencoba memberikan dua variabel permasalahan dengan fokus masalah yang dirumuskan sebagai berikut:
1.                  Bagaimana asal usul dari tiga agama besar tersebut?
2.                  Bagaimana konsep ke-Tuhanan dari tiga agama besar tersebut?



Pembahasan
A.                Asal usul tiga Agama besar dunia (Yahudi, Kristen, dan Islam)

1.                  Asal usul Agama Yahudi (Judaisme)
Pada awalnya Yahudi adalah sebuah bangsa atau suku dari Yahuda yang merupakan salah satu anak dari Nabi Ya’kub AS, putra Nabi Ishaq AS, putra Nabi Ibrahim AS. Maka apa yang diajarkan oleh bangsa Yahudi sama dengan yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim  yaitu bahwa Tuhan itu hanya satu (esa)[1], sebelum akhirnya bangsa ini berubah menjadi sebuah agama. Ketika pada zaman Nabi Musa Bangsa Yahudi dibawa sampai ke Palestina. Tetapi Nabi Musa meninggal dunia sebelum mereka bisa memasuki negeri yang dijanjikan Tuhan kepada mereka, yaitu negeri Kana’an (di Palestina).[2]
Kemudian pada zaman Nabi Sulaiman (King Solomon: versi mereka), tepatnya ketika beliau wafat maka terpecahlah kerajaan atau bangsa Yahudi menjadi dua yaitu kerajaan Israel dengan ibukotanya Samaria di sebelah Utara, dan kerajaan Yahuda dengan ibukotanya Yerussalem di sebelah Selatan[3]. Dari kerajaan Yahuda inilah nantinya akan berubah menjadi sebuah Agama dengan mengambil nama Yahuda sebagai nama agama tersebut yakni Yahudi pada tahun 625 M.
2.                  Asal usul Agama Kristen
Dari semua agama yang dianut oleh manusia, agama Kristenlah yang paling luas tersebar di muka bumi ini, dan yang paling banyak penganutnya. Satu dari setiap tiga orang penduduk dunia dewasa ini adalah penganut agama Kristen, hal ini berarti bahwa jumlah seluruh umat Kristen adalah sekitar 800 juta manusia.[4]
Agama Kristen mengandung arti “orang yang diraupi” yaitu orang yang digosok dengan minyak suci. Karena kata “Kristen” mengandung arti orang-orang yang telah dibaptiskan dengan perminyakan suci. Dengan pembaptisan tersebut orang telah diakui sah sebagai pengikut Kristus.[5]
Sedangkan nama “Yesus”, pendirinya adalah nama menurut ucapan bahasa latin, yang diucapkan dalam bahasa Arab dengan “Isa” dan dalam Bahasa Ibrani diucapkan dengan kata “Yoshua”.[6]
Setelah Yesus wafat di tiang salib (versi Kristen) pada tahun 325 M, Paulus mengangkat Yesus menjadi Tuhan dan mengambil nama Kampung “Nazareth” menjadi Nasrani/Kristen. Paulus adalah seorang Yahudi yang berstatus warga negara Romawi, yang lahir di Tarsus (Asia Kecil) pada 2 M. Di luar wilayah Yahudi (Palestina), orang tuanya taat melaksanakan agama Yahudi, dan dia sendiri juga berguru pada Gamalil, seorang tokoh besar agama Yahudi di Yerussalem. Di samping itu, ia juga sangat tertarik dengan filsafat Yunani[7].
Dapat disimpulkan bahwa Agama Kristen merupakan pecahan dari agama Yahudi karena dibawa oleh orang yang taat beragama Yahudi serta mengagumi filsafat Yunani yang terkenal dengan Mitologinya.
3.                  Asal usul Agama Islam
Sebagaimana kita ketahui Agama Islam kembali dimunculkan  pada awal abad ke-7 di Mekkah dengan lahirnya seorang Nabi dan Rasul terakhir yakni Nabi Muhammad SAW dan segera mengalami ekspansi yang sangat cepat pada masa-masa selanjutnya.[8]
Hal itu ditandai ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun, dan ini adalah tahun kelima berturut-turut semenjak beliau menyendiri tiap-tiap tahun, ketika suatu malam menghadapi akhir bulan Ramadhan, seorang Malaikat datang mengunjungi beliau dan menyatakan bahwa Tuhan telah memilih beliau sebagai utusan-Nya kepada semua manusia.[9]
B.        Sistem Ke-Tuhanan versi tiga Agama besar dunia (Yahudi, Kristen, dan Islam)
1.         Konsep Ke-Tuhanan Agama Yahudi (Judaisme)
Judaisme adalah agama yang dianut oleh bangsa Yahudi, yang merupakan pengikut Nabi Musa (Moses). Keyakinan Yahudi ini bersifat monoteisme namun sangat eksklusif, mereka beranggapan agamanya hanya untuk keturunan Yahudi saja, sebab mereka berkeyakinan bangsanya adalah bangsa pilihan Tuhan, yang memiliki kelebihan dibandingkan bangsa lain di dunia.
Inti ajaran agama Yahudi dikenal dengan “Sepuluh Firman Tuhan” (Ten Commandments atau Decalogue). Kesepuluh ajaran Tuhan tersebut diterima oleh Nabi Musa di bukit Sinai (Tursina) langsung dari Tuhan. Menurut Louis Finkestein, editor buku The Jews, Trier Religion and Culture, firman Tuhan itu oleh Musa langsung ditulis di atas sobekan kulit-kulit binatang atau di batu.[10]
Adapun Sepuluh firman Tuhan tersebut adalah sebagai berikut:
a.                  Aku adalah Tuhanmu yang kamu sembah, yang telah membawa kamu ke luar dari tanah Mesir, keluar dari rumah belenggu, kamu tidak mempunyai Tuhan lain selain Aku.
b.                  Kamu tidak boleh membuat persamaan atau menyatakan segala sesuatu yang ada di langit sebelah atas, atau di atas bumi, atau apa-apa yang ada di dalam air, di bawah bumi, dengan Tuhanmu.
c.                  Kamu tidak boleh menyia-nyiakan nama Tuhanmu (menyebut Tuhanmu dengan sia-sia).
d.                 Ingatlah hari Sabat, untuk disucikannya.
e.                  Hormatilah ayah dan Ibumu.
f.                   Kamu dilarang membunuh.
g.                  Kamu dilarang mencuri.
h.                  Kamu dilarang bersaksi palsu.
i.                    Kamu dilarang berbuat  zina.
j.                    Kamu dilarang bernafsu loba tamak terhadap milik orang lain.
Dalam naskah-naskah Ibrani yang menjadi kitab suci agama Yahudi, nama Tuhan ditulis dengan empat huruf mati, yaitu YHWH (diucapkan menjadi Yahweh). Orang-orang Yahudi enggan menyebut nama itu lagi karena dianggap terlalu suci, lalu mereka menambah huruf e-o-a sehingga YHWH dibaca menjadi YeHoWaH, Yehowah atau Yehovah.[11]

2.         Konsep Ke-Tuhanan agama Kristen
Sebagaimana tercantum dalam kredo iman Rasuli, yaitu konsep Tritunggal atau trinitas, umat Kristiani meyakini bahwa Tuhan terdiri dari Allah Bapa, Allah Putra, dan Roh Kudus. Ketiganya merupakan pribadi Allah, dan ketiga pribadi tersebut adalah Allah. Semuanya adalah Maha Kudus, Maha Sempurna, Maha Tahu, Maha Kuasa, dan Maha Kekal. Oleh karena itu, ketiganya disembah dengan cara yang sama.
Berikut uraian tentang konsep tritunggal/trinitas dalam kepercayaan umat Kristiani:
a.                  Allah Bapa
Allah Bapa adalah pencipta langit dan bumi serta segala yang terdapat di dalamnya. Umat Kristen mempercayai bahwa Allah adalah Maha Kasih terhadap segala ciptaan-Nya, terutama kepada manusia, sebagaimana pernah dilakukannya kepada Nabi Musa.
b.                  Yesus Kristus sebagai Penebus
Umat Kristiani meyakini bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia adalah putra Allah yang dijadikan sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian Lama. Tuhan telah berjanji kepada manusia akan mengutus seorang penebus ke dunia, yang akan menebus dosa asal manusia serta segala akibatnya. Penebus tersebut tidak lain adalah Yesus Kristus yang di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru digambarkan lahir di Betlehem dari seorang anak wanita perawan, dan mampu menunjukkan mukjizat.
c.                   Roh Kudus
Dalam kepercayaan agama Kristen, Roh Kudus keluar dari Allah Bapa dan Allah Putra. Roh ini diutus oleh Yesus Kristus, dari Bapa kepada manusia, karena Yesus tidak menghendaki manusia itu sendirian.
Dapat disimpulkan bahwa Konsep ke-Tuhanan agama Kristen adalah ambigu mengenai Tuhan, padahal mereka mengaku agama yang monoteisme yakni mengakui adanya satu Tuhan, tapi praktiknya mereka menggunakan konsep trinitas (tiga dalam satu, satu dalam tiga).
3.         Konsep Ke-Tuhanan Agama Islam
Konsep ketuhanan dalam Islam adalah Tauhid. Tauhid adalah suatu pengetahuan kesaksian, keimanan, dan keyakinan terhadap keesaan Allah SWT. dengan segala kesempurnaan-Nya. Sebagaimana Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.
            Dua ajaran Islam yang pokok adalah Rukun Iman dan Rukun Islam. Bertolak dari dua sumber Inilah semua ajaran Islam diajarkan[12]. Rukun Iman terdiri dari enam ajaran yakni: a. Percaya kepaada adanya Tuhan, b. Percaya kepada Malaikat, c. Percaya kepada kitab-kitab yang diwahyukan oleh Tuhan, d. Percaya kepada utusan-utusan Tuhan (para Nabi), e. Percaya adanya alam akhirat, dan f. Percaya adanya takdir. Sedangkan Rukun Islam dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari maupun Muslim ada lima yaitu: a. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang disembah kecuali Allah, dan sesungguhnya Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya, b. Mendirikan Salat, c. Mengeluarkan Zakat, d. Berpuasa di bulan Ramadan, dan e. Melaksanakan Haji.[13]
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa agama-agama besar dunia selain Islam, lebih tepatnya Yahudi dan Kristen lahir dan dibuat oleh Manusia. Hanya Islam sajalah yang merupakan agama yang lahir dari Allah SWT. yang dibawa oleh para utusan-Nya.
Agama Yahudi lahir pada tahun 625 M ketika kerajaan Yahudi pecah menjadi dua, dengan kerajaan Yahuda berubah menjadi sebuah agama yaitu Yahudi. Sedangkan Agama Kristen lahir pada tahun 325 M oleh pemuka Yahudi bernama Paulus.
Konsep Ke-Tuhanan dari tiga agama ini pun sangat berbeda. Dimana agama Yahudi meskipun memiliki Satu Tuhan namun hanya bersifat ekslusif dengan Tuhan bernama Yahweh/Yehovah. Agama Kristen mengaku memiliki satu Tuhan namun kenyataannya memiliki tiga Tuhan dengan konsepnya yaitu Trinitas. Sedangkan Agama Islam adalah agama Monoteisme yang mengakui satu Tuhan dengan konsep Tauhid (Mengesakan Allah).
Penutup
Dalam uraian di atas tampaklah bahwa makalah ini sangat layak untuk dipresentasikan kepada khalayak kaum intelektual (dalam hal ini Mahasiswa). Namun walaupun begitu, makalah ini sepenuhnya masih jauh dari kata sempurna. Maka kami menginginkan masukan dan saran agar kedepannya lebih baik lagi dan suatu saat nanti ada penambahan referensi atau apa pun itu menjadi kebanggaan bagi kami.

Daftar Pustaka
Arifin, HM., 1995. Menguak Misteri Agama-agama Besar, Jakarta: Golden Terayon Press.
Drs. KH. Abdul Hamid, M.Ag dan Drs. Yaya, M.Ag, 2010.  Pemikiran Modern dalam Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Huston Smith, 2001. Agama-agama Manusia, terj. Saafroedin Bahar, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, cet. Keenam.
M. Ali Imron, 2015.  Sejarah terlengkap Agama-agama di dunia dari masa Klasik hingga Modern. Yogyakarta: IRCiSoD. Sufa’at Mansur, 2011.  Agama-agama Besar Masa Kini, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sufa’at Mansur, 2010. Indeks Hadits dalam bidang: Iman, Akhlaq, Ilmu, dan Ibadah, Yogyakarta: Menara Kudus.




[1] Burhanuddin Daya, Agama Yahudi, Yogyakarta: Bagus Arafah, 1982 hlm 23, dalam Sufa’at Mansur, Agama-agama Besar Masa Kini, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011 hlm. 145.
[2] Ibid, Hlm. 148
[3] Ibid, Hlm. 149
[4] Huston Smith, Agama-agama Manusia, terj. Saafroedin Bahar, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, cet. Keenam 2001, hlm. 355
[5] Sufa’at Mansur, Agama-agama Besar Masa Kini, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011 hlm. 169.
[6] Arifin, HM., Menguak Misteri Agama-agama Besar, Jakarta: Golden Terayon Press, 1995 Hlm.133.
[7] Sufa’at Mansur, Agama-agama Besar Masa Kini, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011 hlm. 172.
[8] Drs. KH. Abdul Hamid, M.Ag dan Drs. Yaya, M.Ag, Pemikiran Modern dalam Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010. Hlm. 15
[9] Sufa’at Mansur, Agama-agama Besar Masa Kini, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011 hlm. 229.

[10] Strack Herman L, Introduction to the Talmud and Midrsah, Philadelphia: Tanpa nama Penerbit, 1945, hlm. 4. Dalam M. Ali Imron, Sejarah terlengkap Agama-agama di dunia dari masa Klasik hingga Modern. Yogyakarta: IRCiSoD, 2015. Hlm. 363.
[11] M. Ali Imron, Sejarah terlengkap Agama-agama di dunia dari masa Klasik hingga Modern. Yogyakarta: IRCiSoD, 2015. Hlm. 365.

[12] Sufa’at Mansur, Agama-agama Besar Masa Kini, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011 hlm. 247.


[13] Sufa’at Mansur, Indeks Hadits dalam bidang: Iman, Akhlaq, Ilmu, dan Ibadah, Yogyakarta: Menara Kudus, 2010 hlm. 6.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOGIKA BERFIKIR (MANTIQ) TA'RIF ATAU DEFINISI

ULUMUL QURAN "ILMU FAWATIHUS SUWAR" (PEMBUKA SURAH-SURAH)

ADAB DAN SYARAT MUFASSIR